LIGONEWS.ID, JAKARTA – Pimpinan Komisi V DPR RI, Syaifullah Tamliha dari fraksi PPP dicopot dari jabatan. Diketahui dirinya merupakan orang dekat dari mantan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfah.
Sebelumnya Syaifullah Tamliha merupakan salah satu kader PPP yang vokal menolak hasil Mukernas partainya. Dalam Mukernas tersebut, terbit keputusan pencopotan Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP dan digantikan oleh Muhammad Mardiono sebagai Plt ketua umum PPP.
Tamliha menilai, Mukernas tersebut ilegal dan tak sesuai dengan anggatan dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) PPP.
Sementara itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) seperti dikutip dari detik.com membantah pencopotan Tamliha yang juga Ketua DPP PPP terkait dukungan pada Suharso Monoarfa. Awiek menyebut pergantian pimpinan merupakan hal yang biasa.
“Tidak ada kaitannya. Hanya pergantian biasa, tour of duty dan Lebih sekadar untuk memaksimalkan peran kader saja, dan agar pemerataan pengalaman bagi anggota Fraksi PPP. Pergantian seperti hal yang biasa terjadi tak hanya di PPP,” tambahnya.
Ketua Fraksi PPP Amir Uskara juga membantah kalau pencopotan Tamliha didasari karena ditetapkannya Muhammad Mardiono menjadi Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP.
“Maaf tidak ada hubungannya dengan pengesahan Plt Ketua Umum,” tegas Amir, seperti dikutip dari media Era.id, Selasa (13/9/2022).
Amir menjelaskan, Fraksi PPP memang sedang merotasi anggota di parlemen. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan kerja anggota dewan dari fraksinya yang jumlahnya terbatas.
Lagipula, rotasi anggota dewan merupakan hal wajar dan rutin dilakukan Fraksi PPP.
“Semata-mata kami ingin memaksimalkan kinerja seluruh anggota Fraksi PPP yang jumlahnya terbatas. Rotasi keanggotaan di alat kelengkapan dewan rutin kami lakukan,” kata Amir.
Menurut Amir, selain mencopot Tamliha, fraksinya juga merotasi sejumlah anggota lainnya seperti yang bertugas di Badan Anggaran (Banggar) dan alat kelengkapan dewan lainnya.
Namun, karena saat ini di DPR RI banyak membahas soal anggaran, maka Fraksi PPP mendahulukan rotasi di level pimpinan AKD.
“Kami juga merotasi anggota di banggar, dan AKD lain sementara kami diskusikan di pimpinan fraksi. Kebetulan sementara pembahasan RKA/KL jadi kami mendahulukan unsur pimpinan,” tandasnya.
Sumber : detik.com/ Era.id Editor : Dafid