LIGONEWS.ID, GORONTALO – Dianggap sering mengingkari janji dan tidak menghargai agenda atau undangan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat Gorontalo, Penjagub Hamka Hendra Noer bakal dilaporkan ke Kemendagri.
Hal tersebut disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, H. Adhan Dambea, S.Sos., S.H., M.A dihadapkan awak media di Yayasan AD Centre, Kamis (22/12/2022).
“Ini pelajaran bagi semua orang termasuk diri saya sendiri, artinya apa kita harus mampu menghargai orang lain dan jangan beralasan dengan berbagai macam kesibukan. Saya juga pernah jadi pejabat dan apapun acaranya, kalau kita sudah janji ya kita tunda yang lain dan harus kita beritahu bahwa kita sudah janji untuk menghadiri acara tersebut dan orang lain yang saya suruh wakil kan untuk agenda yang baru, itu baru namanya pejabat dan kalau jadi pejabat harus konsisten,” ucap Adhan.
“Kemarin juga ajudan penjagub mengatakan ada tamu dari luar negeri dan orang luar negeri itu sangat konsisten dengan sikap menghargai waktu, kalau toh orang luar negeri yang datang apakah tidak boleh disampaikan bahwa saya (Penjagub,read) sudah terlanjur janji dengan orang dan meminta waktu 30 menit untuk membuka acara ini, kan tidak susah,” lanjut Adhan.
Mantan Walikota Gorontalo ini juga menyarankan kepada Humas Pemrov untuk membenahi pola seperti ini. Bahkan dengan berita kemarin yang sudah firal dirinya mendapat telfon dari pengurus Lamahu yang ada di Jakarta.
“Saya juga dapat telfon dari orang Gorontalo yang di Jakarta dan saya tidak tau siapa itu, nomernya tidak terdaftar dikontak saya, mereka mengatakan sangat kecewa dengan penjabat gubernur ini, sebab mereka meminta audiensi sampai dengan sekarang tidak pernah ada,” ungkapnya.
Sehingga kata Adhan pengurus Lamahu yang ada di Jakarta mereka saat ini sementara menghimpun masyarakat Gorontalo untuk bertemu dengan Kemendagri.
“Saya juga sampaikan kepada mereka tadi kalau pingin ketemu dengan mendagri tolong sampaikan sama saya dan saya akan datang untuk bergabung, artinya pejabat itu jangan sombong dan bedanya penjagub ini kan tidak dipilih oleh rakyat dan ditunjuk oleh presiden dan ini menjadi persoalan dan kalau dipilih oleh rakyat pasti bisa merasakan dan menghargai rakyat. Saya saja Anggota Dewan tidak dihargai apalagi rakyat,” tegasnya.
Selain itu juga Adhan mengungkapkan bahwa pengeluahan ini sudah banyak termasuk pembukaan MTQ di Bone Bolango, HUT Kabupaten Gorontalo, FDG Batu Hitam yang dilakukan Polda Gorontalo, kegiatan PMI.
“Yang menjadwalkan dia (Penjagub Hamka,read) tapi tidak dihadiri dan apalagi pengeluhan masyarakat. Saya kira dengan sikap seperti ini penjagub ini perlu dievaluasi jabatannya dan apalagi saya baca diberita tadi Penjabat Bupati Boalemo justru lebih bagus dari pada Penjabat Gubernur Gorontalo dan kalau dibandingkan sangat kurang dana untuk Penjabat Boalemo dari pada Penjagub tetapi disana lebih sukses,” ungkapnya
Terakhir Adhan Dambea berharap kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama mempresur bagaimana Penjagub diganti dan untuk tahun depan bisa diganti dengan penjagub yang bisa memahami dan dekat dengan rakyat Gorontalo.
“Jangan didatangkan orang buta-buta seperti ini artinya jangan mengaku orang Gorontalo tapi seenaknya dan tidak menghargai orang Gorontalo. Mendingan orang luar daerah tetapi menghargai rakyat Gorontalo dan saya akan laporkan ke Kemendagri serta melampirkan jadwal yang kemarin dan hasil evaluasi serta semua kejadian yang dia lakukan di Gorontalo saya akan bawa ke Kemendagri,”
“Masih lebih bagus mantan Penjagub Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H. bisa menyatu dengan rakyat, mencintai rakyat Gorontalo dan mempromosikan hasil karya atau produk Gorontalo diluar daerah,” pungkas Adhan.
Penulis : Dafid Mohamad