LIGONEWS.ID, KAB. GORONTALO – Direktru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MM Dunda Limboto, dr. Alaludin Lapananda melalui Wakil Direktur Rilla Rita Thaib membenarkan ada salah satu pasien anak umur tiga tahun mengalami gangguan ginjal akut misterius yang dirawat di RSUD MM Dunda.
“Iya benar pada tanggal 16 Oktober ada nama pasien Raid HM Pakaya umur tiga tahun dan pasien dibawa ke UGD dengan keluhan demam kemudian mual muntah ada batuk pilek,” ujarnya. Seperti dikutip dari KompasTv Gorontalo, Senin (24/10/2022).
Lebih lanjut kata Rilla, anak tersebut mengalami demam sudah dari tanggal 14 Oktober hari Jumat di rumah serta diberikan obat sirup dan menurut keluarga hanya obat tersebut yang cocok dari usia 2 tahun.
“Setelah tiba di rumah sakit kami sudah menindaki termasuk pemeriksaan lab dan hari pertama hasil ureum kreatinin masih dikisaran 120 dan pas masuk diruang anak diperiksa lagi dihari ketiga memang ada peningkatan dikisaran 227 dan karena ada peningkatan dimasukan keruang PICU dan dari ruang PICU ada peningkatan hasil USG masa dokter specialis anak merujuk ke RS Kandou hari Sabtu kemarin. Dari analisa dokter suspect tapi dengan sindrom nefrotik serta sejak hari ketiga urinya sudah berkurang,” kata Rilla.
Dirinya juga menjelaskan alasan dari pihak manajemen RS Dunda merujuk ke RS Kandou Malalayang yaitu mempertimbangkan bahwa di RS Kandou sudah ada dokter specialis ginjal anak. Lebih lanjut kata Rilla bahwa saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo bersama Dinas Kesehatan serta Direktur RS Dunda Limboto berada di Jakarta untuk melakukan upaya mendatangakan obat pencegah penyakit ini.
“Pasien tersebut dirujuk ke RS Malalayang Manado Sulawesi Utara dan telah dinyatakan meninggal dunia pada hari minggu kemarin dan sejauh ini di Kabupaten Gorontalo baru satu orang tersebut merupakan pasien gagal ginjal. Pak Bupati, Kadis Kesehatan serta Direktur Rumah Sakit berada di Kementerian Kesehatan sementara melobi obat antidotum didatangkan ke daerah sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit ini,” tandas Rilla.
Penulis : R. Maini Editor : Dafid Mohamad.