LIGONEWS.ID, GORONTALO – Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Limutu Tomy Hendra Said menanggapi soal pelayanan air bersih yang dikeluhkan pelanggan serta desakan dirinya harus mundur.
Dirinya selaku pimpinan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Menurut direktur, permasalahan yang dihadapi bukan disengajakan melainkan faktor alam dan tidak dapat diprediksi kapanpun. Dirinya juga mengakui bahwa musim kemarau serta penghujan saat ini memang menjadi satu hambatan bagi Perumda Tirta Limutu.
“Instalasi kita disuplai dua sungai. Sungai Bulota itu untuk sumber air baku di Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Bulota, sungai Bulota ini kalau dalam kondisi normal, airnya hanya sampai dimata kaki (dalam kondisi tidak ada hujan,read). di Bulota itu sering tekor produksi airnya, karena debit air yang masuk lewat intake itu terkadang hanya 15 sampai 18 liter per detik. Sedangkan pengelolaan kita itu kapasitasnya 30 liter perdetik, jadi tekor. Sehingga musim kemarau itu ada beberapa wilayah yang tidak bisa dialiri air bersih selama 1 X 24 jam,” kata direktur.
“Kalau di sungai Bionga, airnya masih cukup, air ini mengaliri dua instalasi kita serta kapasitasnya 120 liter perdetik. Kalau dia normal masih kita bisa produksi dengan bagus. Sehingga kita masih bisa berbagi dengan beberapa wilayah yang tidak bisa dialiri sungai Bulota,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan pada saat musim hujan, kondisi air sangat keruh didua sungai. Sehingga ada saat tertentu dimana kekentalan air sangat keruh, maka produksi air dihentikan.
“Kalau dipaksakan, air yang sangat keruh akan masuk dipelanggan. Sehingga produksi air kita tahan empat jam sampai berangsur normal dan bisa kita olah,” lanjutnya.
Tomy pun menuturkan untuk saat ini telah terjadi penyumbatan dipipa transmisi yang ada disungai Polohungo dan tim tehknis dari jam 13.00 Wita, sudah berada dipenyembrangan sungai Polohungo ke lima.
“Tiba dilokasi tim menemukan pintu air sudah ditutupi oleh batu, kayu serta pasir. Ini yang kita lakukan pengerukan, pada jam 19.00 Wita sudah ada air yang masuk ke pengolahan dan akan kami lanjutkan pekerjaan pada besok hari,” tuturnya.
Disinggung soal ada desakan harus mundur dari jabatan direktur, Tomy mengakatan dirinya tidak bisa berkomentar.
“Saya pribadi memohon maaf, tetapi pelanggan itu berhak mendapatkan air bersih dan berkelanjutan selama 24 jam. Upaya kita insyaallah maksimal dengan keterbatasan dan kondisi yang ada. Kita berhak melayani dengan sebaik – baiknya. Semua upaya kita lakukan, saya sudah meminjam mobil tanki dari Kota Gorontalo untuk melayani pelanggan yang ada di perumahan dan pemukiman yang ada pelanggan kita,” tandasnya.




















