LIGONEWS.ID, GORONTALO – Lagi peryataan Charles Budi Doku selaku Staf Ahli Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel ditanggapi balik oleh Adhan Dambea sebagai Anggota DPRD Provinsi Gorontalo.
Adhan mengatakan peryataan CBD tersebut lebih meyakinkan orang – orang bahwa dirinya tidak tahu apa – apa dan hanya memuji Rachmat Gobel.
“Pujian CBD ini hanya merusak nama baik RG di Gorontalo. Seperti, 100 tahun kedepan ini Gorontalo belum tentu mendapatkan sosok seperti RG, bukankah namanya ini pujian yang berlebih – lebihan ?, yang menjadikan RG seperti malaikat,” kata Adhan. Selasa (04/11/2023).
Lebih lanjut Adhan menegaskan bahwa dibahas ini soal bandara udara yang targetnya embarkasi untuk jamaah umroh dan haji yang masih banyak perlu dibenahi.
“Contohnya, Provinsi Gorontalo kalah di Pengadilan untuk pembayaran tanah yang ada di bandara. Pihak ketiga menggugat dan Pemprov kalah di Pengadilan. Untuk melengkapi dan meluruskan yang ada di bandara itu perlu ada keterlibatan semua pihak, terutama Anggota DPR RI dan kalau mereka merasa bertanggung jawab dengan Gorontalo maka perhatikanlah bandara ini,” tegasnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa Bandara Djalaluddin ini merupakan icon yang sangat penting untuk rakyat Gorontalo dan ketiga Anggota DPR RI ini harus berjuang untuk pengembangan bandara tersebut.
“Paling tidak kalau Pemprov Gorontalo kalah dalam pengadaan tanah maka Anggota DPR RI harus berjuang bagaimana ada pengembangan untuk bandara ini. Saya katakan soal embarkasi ini bukan bidang saya, saya hanya bidang politik,”
“Jadi CBD itu hanya biasa menyuntik, dia kan cuman dokter yang biasa ba suntik orang dan masuk di dunia politik jadi salah sambung,” ucap mantan Ketus DPRD Kota Gorontalo ini.
Adhan pun berpesan kepada CBD jangan memaksa diri menjadi politisi kalau keahlianya hanya seorang dokter yang biasa menyuntik. Adhan mengungkapkan bahwa dirinya lebih tahu latar belakang CBD.
“Saya beberapa hari lalu datang di Sekertariat NasDem diungan oleh Rustam Akili dan CBD. Inti dari mereka mengundang saya yaitu meminta saya berpasangan dengan Budi di Pilwako, Kalau dikatakan oleh Budi bahwa saya sudah tua, kenapa Budi begitu ngotot untuk berpasangan dengan saya,” cetus Adhan.
Terkahir Adhan menuturkan bahwa setelah dari DPW NasDem dirinya melakukan pertemuan dan berkonsultasi dengan teman – temanya membahas atas permintaan berpasangan dengan CBD di Pilwako mendatang.
“Teman – teman sebahagian besar menolak saya berpasangan dengan CBD. Dia waktu Ketua DPD NasDem Kota pada Tahun 2019 tidak mendapatkan satu kursi pun dan oleh karenanya kalau hanya biasa menyuntik jangan memaksa diri jadi politisi. Kasihan pak RG dipuji terus dengan yang berlebih – lebihan, mendengar pujian CBD bikin jijik. Oleh karena itu CBD belajar lebih banyak, sama dengan peryataan itu menggambarkan kebodohanya,” tandas Adhan. (Adv)
Editor : Tim Redaksi.




















