LIGONEWS.ID, GORONTALO – Sebagai mantan Wali Kota Gorontalo Periode 2008-2013, Adhan Dambea menyangkan sikap Ridwan Monoarfa atas dugaan pengusiran yang dilakukan kepada mantan Bupati Bone Bolango, bersama istrinya.
Insiden dugaan pengusiran itu terjadi pada saat Ismet Mile dan Yayu Alamri yang datang sebagai tamu undangan di acara prosesi adat Modelo putra dari Rachmat Gobel (RG), Mohammad Arif Rachmat Gobel dengan Yasmine Naomi yang berlangsung di Graha Azizah, Kota Gorontalo.
Sebagai mantan kepala daerah Adhan menilai apa yang dilakukan oleh Ridwan Monoarfa terhadap Ismet itu merupakan sikap atau tindakan yang tidak terpuji. Bahkan, apa yang dilakukan oleh Ridwan itu merusak nama baik Rachmat Gobel (RG).
“Beliau (Ismet Mile. read), itu mantan kepala daerah. Beliau susdah di pulanga. Kalaupun alasannya nama pak Ismet tidak ada disitu, maka apa salahnya panitia mengusahakan kursi untuk beliau,” ucap Adhan, Ahad (19/11/2023).
Adhan juga menilai, apa yang dilakukan oleh Ridwan terhadap Ismet itu adalah suatu tindakan yang berlebihan. Bahkan ia meyakini Rachmat Gobel (RG) tidak tau-menahu dengan hal tersebut.
“Pak RG ini adalah sosok yang sangat menghargai orang lain. Pak RG itu adalah orang yang sangat ramah dengan orang lain. Apa yang dilakukan Ridwan ini berlebihan, dia tidak sadar bahwa perbuatannya ini merugikan pak RG,” imbuhnya.
Adanya insiden dugaan pengusiran itu Adhan mengungkit momen perseteruan dirinya dengan Carles Budi Doku (CBD) di media belum lama ini.
“Waktu saya berseteru dengan CBD itu, ada seorang kader Nasdem yang menyampaikan ke saya bahwa kata Ridwan, Adhan Dambea itu setan. Okelah, saya tidak marah dikatakan sebagai setan. Tetapi sebagai setan, saya akan datang ke Gorontalo Utara, dan menghimbau masyarakat disana untuk tidak memilih Ridwan, karena kelakuannya seperti itu. Jangankan rakyat, orang yang sudah di beri gelar Pulanga pun di buat seperti itu,” tegas Adhan.
Dikutip dari Hargo.co.id, Ridwan mengaku sama sekali tak pernah mengusir Ismet Mile dan istrinya, Yayu Alamri. Menurutnya, yang terjadi saat itu, Ismet Mile dan Yayu Alamri diarahkan ke ruangan yang seharusnya menjadi tempat undangan VIP.
“Mereka masuk ke ruangan VVIP, sementara undangannya VIP. Saya bilang, Pak Ismet tempatnya di sebelah, ini tempat VVIP. Jadi, perlu saya tegaskan, saya tidak mengusir. Saya hanya mengarahkan mereka ke ruangan VIP, tempatnya hanya di sebelah ruangan VVIP,” tegas Ridwan, Ahad (19/11/2023).
Ridwan menegaskan, pada acara prosesi modelo tersebut, panitia telah menentukan tempat duduk setiap undangan. Termasuk, kata dia, tempat duduk bagi Ismet Mile dan Yayu Alamri.
“Kursinya itu sudah ditempel nama-nama yang di undang, seperti kapolda, bupati, wali kota. Jadi, saya tidak mengusir. Beliau di VIP, bersama para rektor-rektor dan mantan pejabat. Saya tegaskan lagi, saya tidak mengusir. Masa’ orang diundang, diusir,” kata Ridwan.
“Beliau dekat dengan saya kok. Dan tidak ada masalah apapun. Saya maklum. Mungkin beliau merasa tidak diperhatiin. Terus terang tadi, saya sedang sibuk menyambut dan mengatur tamu undangan,” tambah Ridwan.
Editor : Tim Redaksi.