LIGONEWS.ID, GORONTALO – Calon Gubernur nomor urut 3, Hamzah Isa pada debat perdana mengatakan petani jagung yang menggunakan lahan miring akan diganti dengan jambu mente menuai kritik dari petani jagung di Gorontalo.
Salah satu petani jagung, Amin Ahmad dari Kecamatan Telaga Biru mengatakan dirinya sangat tidak setuju dengan konsep dari paslon nomor urut 3 tersebut, menurutnya apa yang disampaikan Hamzah Isa tersebut sangat tidak tepat.
“Kami sudah puluhan tahun menanam jagung dilereng gunung, kalau diganti dengan jambu mente yang notabenenya tanaman musiman. Sebab, Jambu mete biasanya mulai berproduksi pada umur 3 tahun, sementara jagung hanya butuh waktu kurang lebih 4 – 5 bulan kami sudah bisa panen,” katanya.
“Saya tegaskan di Gorontalo ini paling banyak lahan jagung dilereng gunung dan ini sudah memberikan nilai kontribusi besar bagi daerah ini lewat pajak. Orang tua saya petani jagung dilereng gunung dari dahulu, saya bisa lulus sarjana pertanian dari hasil ini. Jangan larang kami tapi berikan kami solusi yang masuk akal,” lanjutnya.
Selaku anak petani jagung yang ada dilereng gunung, dirinya menyentil apa yang disampaikan paslon nomor 3 pada debat perdana.
“Di debat itu saya mendengar pak Hamzah Isa mengatakan kepada paslon lain harus banyak membaca, disini saya sampaikan jangan cuman banyak membaca tapi tidak pernah praktek dilapangan,” tuturnya.
Dirinya bahkan mengapresiasi Bupati Gorontalo Prof Nelson Pomalingo yang meberikan solusi terhadap petani jagung dilereng gunung.
“Pak Nelson pernah berdiskusi dengan kami, dan saya ingat betul apa yang beliau sampaikan. Pertanian dilahan miring tetap dapat dilakukan dengan teknik yang tepat, sehingga dapat memberikan hasil optimal tanpa merusak lingkungan. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menanam jagung di lahan miring, antara lain, teknik penanaman jagung secara kontur, Penggunaan odot pada teras guludan,”
“Teknik-teknik ini dapat membantu meminimalisir erosi dan meningkatkan produktivitas pertanian. Selain itu, petani juga dapat memperoleh pendapatan dari ternak mereka, karena jagung dapat digunakan sebagai pakan ternak,” tandasnya. Sambil menirukan apa yang sampaikan Prof Nelson Pomalingo.
Editor : Tim Redaksi.