LIGONEWS.ID, GORONTALO – Dugaan perselingkuhan yang dilakukan oknum – oknum Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo masih menjadi atensi publik.
Rahmat Mamonto aktivis Gorontalo menuturkan, beberapa oknum anggota DPRD diduga terlibat kasus perselingkuhan, yang menimbulkan pertanyaan serius mengenai moral dan etika mereka.
“Perilaku ini bisa menjadi contoh buruk bagi masyarakat dan dapat menimbulkan ketidakpercayaan terhadap lembaga legislatif. Dalam kasus tertentu, selingkuh yang berujung pada hubungan badan dapat merusak yang dilakukan oknum – oknum aleg tersebut dapat merusak moral dan etika,” tuturnya.
Lebih lanjut, pertanyaan moral dan etika ini juga dapat memicu kritik dan demonstrasi dari masyarakat, seperti yang dialami DPRD Kuningan. Mahasiswa, misalnya menyampaikan aspirasi terkait moral oknum anggota DPRD dengan membawa spanduk yang mengkritik perilaku tersebut.
“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak akan menerima contoh buruk dari wakil rakyat mereka. Maka dari pada itu, dalam waktu dekat ini, saya akan menggelar aksi besar – besaran di DPRD Kabupaten Gorontalo dan menghadirkan 1000 (Seribu) orang dari masyarakat dan mahasiswa,” tegasnya.
Penting untuk diingat bahwa Anggota DPRD memiliki tanggung jawab untuk menjaga reputasi dan kepercayaan publik.
“Perilaku seperti selingkuh dapat merusak citra lembaga dan merugikan masyarakat yang mereka wakili. Jangan samapi DPRD Kabupaten Gorontalo miskin etika dan moral. Oleh karena itu, penting bagi DPRD untuk menindak tegas kasus-kasus serupa dan mengedepankan prinsip moral dan etika dalam menjalankan tugas mereka,” ujarnya.
Mamonto pun meminta Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Gorontalo untuk lebih serius bekerja menangani kasus dugaan perselingkuhan tersebut.
“Tidak perlu menunggu laporan dari siapa saja, disalah satu parpol saat ini sudah melakukan investigasi dan sudah ada bukti – bukti awal dugaan perselingkuhan, cukup datangi mereka dan minta bukti – bukti tersebut, saya rasa pasti dikasih, Ketua BK kalau tidak mampu lebih baik mundur saja,” tandasnya.