LIGONEWS.ID, GORONTALO – Salah satu tokoh pemuda Kabupaten Gorontalo, Alpian Biga menyoroti ketidak mampuan manajemen Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Limutu, Tomy Hendra Said, terkait pengelolaan pasokan air bersih.
Kepada media ini, Alpian Biga mengatakan dari awal tahun 2025 hingga saat ini pengelolaan air di Perumda Tirta Limutu sangat tidak sesuai harapan masyarakat.
“Bayangkan kami selaku pelanggan diwajibkan membayar tagihan air tepat waktu, tetapi hari ini kami mendapatkan pelayanan yang sangat buruk, musim kemaru dan musim hujan air tidak mengalir,” katanya, Senin (02/06/2025).
“Beda dengan periode direktur lalu, memang ada Force majeure tapi tidak se bobrok ini. Kalo dulu paling sebulan sekali ada ganguan, tapi kalo sekarang satu bulan sampai dengan empat bahhkan lima kali hari kami mengalami krisis air bersih. Lebih parahnya lagi, bulan kemarin sampai dengan seminggu tidak ada air,” lanjutnya.
Alpian Biga juga menyoroti soal manajeman Perumda Tirta Limutu soal perekrutan pegawai yang terkesan hanya ada kedekatan dengan pejabat didalam perusaan.
“Perekrutan pegawai cuman dari sisi orang dalam yang punya kedekatan dan keluarga pejabat bukan pekerja yg memang di seleksi sesuai ahlinya,” sorotnya.
Dirinya meminta dengan tegas kepada Bupati Sofyan Puhi selaku pemilik modal perusaan untuk mengevaluasi Dirut Perumda Tirta Limutu beserta pegawai yang dinilai tidak ahli dibidangnya.
“Hari ini kita tahu bersama di Perumda itu ada pegawai yang tidak ahli dalam perairan, saya berharap bupati dapat mengevaluasi kinerja direktru serta saya minta direktur untuk mundur dari jabatanya, karena tidak mampu mengelola perusaan dengan baik, masih banyak lagi informasi yang saya tahu dan akan saya laporkan ke bupati dan wakil bupati,” tegasnya.
“Saya banyak dapat keluhan dari pelanggan yang notabene berpenghasilan rendah. Apabila mereka tidak dapat mebayar tagihan air sesuai waktunya dan terlambat dua sampai tiga bulan, meteran airnya disegel. Sementara ada pejabat, perkantoran hingga orang – orang dekat dari direktur yang sudah menunggak sampai dengan tahunan tidak ditindaki untuk dilakukan penyegelan. Direktur pilih kasih, lebih baik mundur saja,” tandas Alpian Biga.




















