LIGONEWS.ID, GORONTALO – Salah satu kontraktor proyek pekerjaan Pembangunan Spam Jaringan Perpipaan Desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat mempertanyakan penyelesaian hutang yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Gorontalo.
Kepada media ini, kontraktor tersebut menceritakaan bahwa dirinya merasa dibohongi oleh Pemda dalam hal ini Dinas PUPR Kabupaten Gorontalo.
“Perjanjian awal itu sekitar 3 bulan untuk penyelesaian hutang pembayaran pipa sebesar Rp 160.000.000,00 (Seratus Enma Puluh Juta Rupiah), tetapi ini sudah molor di satu tahun lebih,” tuturnya. Rabu (12/06/2024).
Lebih jelas kontraktor tersebut mengungkapkan bahwa, pada tahun 2023 dirinya diajak oleh salah satu pegawai Perumda Tirta Limutu dan dipertemukanlah dengan Direktur.
“Saya diajak oleh Pak Tomy Hendra Said dan dipertemukan dengan Pak Salvian Rivo Hiola selaku Direktur Perumda Tirta Limutu. Selanjutnya saya dipertemukan dengan Pak Kadis PU Heriyanto Kodai, Kabag Pembangunan dan Pak Sekda Roni Sampir,”
“Tidak ada pembahasan atau pemberitahun bahwa proyek ini sudah putus kontrak. Proyek tersebut pada tahun 2021 dan saya melakukan pekerjaan lanjutan pada tahun 2023 serta tidak ada penandatanganan kontrak kerja,” lanjutnya.
Tidak sampai disitu, kontraktor tersebut menjelaskan bahwa dalam isi pembicaraan dengan Dinas PUPR masih ada sisa anggaran kurang lebih 500 juta.
“Nah disini saya terjebak dan langsung mau melanjutkan pekerjaan sesuai apa kata mereka. Setelah melakukan pekerjaan, ternyata proyek ini tidak putus kontrak dan dana yang tersedia ini tidak bisa ditarik. Ternyata yang bisa melakukan penarikan harus kontraktor awal yang melakukan pekerjaan tetapi kontraktor awal ini dari tahun 2021 sampai 2023 sudah tidak diketahui keberadaanya atau tidak muncul lagi,” jelasnya.
Bahkan Kontraktor juga mempertanyakan kenapa Pemda Kabupaten Gorontalo menjebak dirinya dengan persoalan ini.
“Dinas PUPR dan Perumda Tirta Limutu (Eks PDAM Kabupaten Gorontalo) kenapa menjebak saya ?,” tandasnya.
Sementara itu, dari hasil konfirmasi awak media ke Kadis PUPR Heriyanto Kodai memgatakan bahwa dirinya masih berada di Jakarta dan mengarahkan awak media menghubungi Sekertaris Dinas PUPR.
“Saya masih di Jakarta, tolong temui Sekertaris atau Kabid Cipta Karya,” singkatnya.
Tidak jauh berbeda, Sekertaris Dinas PUPR Ansor Napu ketika dihubungi lewat sambungan telfon masih berada di Kecamatan Asparaga.
“Mohon maaf saya ada di Asparaga, terima kasih,” singkatnya juga.
Hal yang sama juga ketika awak media berusaha bertemu dengan Kabid Cipta Karya Kartono Daud mengarahkan bertemu dengan PPK Erwin Sunge.
“Silahkan ke Pak Erwin, dia PPK nya,” kata Kartono sembari meninggalkan awak media.
Sementara itu di ruang kerja Erwin Sunge mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kewenagan dari Kartono Daud.
“Kalau soal pekerjaan lanjutan dari proyek Spam Daenaa ke Pak Kartono Daud, saya hanya berurusan dengan kontraktor lama,” tandasnya. (DM).
Editor : Tim Redaksi.