LIGONEWS.ID, GORONTALO – Pembeli sapi dari luar Daerah Gorontalo merasa dirugikan dengan aktivitas pasar hewan yang ada di Kecamatan Pulubala.
Dari pantauan awak media pada saat berada di 3 lokasi pasar hewan yakni di Desa Tridharma (2 lokasi) dan Desa Pulubala (1 lokasi), para pembeli enggan membeli sapi gegara dokumen surat jual beli tidak jelas dan bahkan tidak ada.
Seperti yang dialami oleh Agus, salah satu pembeli dari Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang menuturkan bahwa dirinya tiba di lokasi pasar pada pukul 08.00 WITA dan bermaksud membeli sapi persiapan lebaran Idul Adha untuk dijadikan hewan qurban. Akan tetapi ahirnya membatalkan niat tersebut karena terkendala dengan tidak akan mendapatkan surat/bukti pembelian.
“Saya tahu pasar hewan di Kecamatan Pulubala ini termasuk pasar hewan terbesar dan harga sapi tergolong murah, ketika saya mau bertransaksi ada yang menyampaikan bahwa, tidak ada surat jual beli, sebab lokasi pasar hewan bermasalah dan tidak ada yang mau mengeluarkan surat jual beli,” tutur Agus.
Hal senada disampaikan Haji Ahmad dari Kota Palu, dia mengatakan setelah melihat keadaan pasar yang tidak jelas terhadap dokumen transaksi sapi setelah di beli, dirinya membatalkan niatnya untuk membeli.
“Saya datang jauh – jauh dari Palu, mau beli sapi 5 ekor untuk persiapan hewan qurban. Niat membeli sapi saya batalkan karena mendengar tidak ada surat jual beli. Biasanya kalau kami mau melewati batas antara daerah dan membawa sapi, pasti ditanyakan dokumen jual beli,” katanya
“Di pasar ini tidak ada dokumen itu, jangan sampai kami paksakan untuk membeli sapi dan tidak ada dokumenya, kami lagi yang bermasalah dengan petugas, pasti sapi kami ini dianggap sapi curian,” lanjutnya.
Akibat dari ketidakjelasan lokasi pasar dan dokumen transaksi jual beli tersebut, para pedagang sapi mengalami kerugian puluhan juta.
Seperti yang disuarakan oleh salah satu pedagang sapi Hasnan Lahay, bahwa dirinya serta para pedagang sapi lainnya sangat berharap Pemda Gorontalo dalam hal ini Bupati Sofyan Puhi dapat mendengarkan keluhan para pedagang, dirinya juga mengharapkan agar ada pertemuan guna membahas permasalahan ini.
“Saya berharap kiranya pak bupati mengundang semua pihak dan kami juga sebagai pedagang tolong diundang, saya pastikan teman – teman pedagang akan hadir, agar ada solusi kedepan untuk masalah ini,” harapnya.