LIGONEWS.ID, GORONTALO – Pemerintah Daerah (Pemda) Gorontalo menggelar rapat pengelolaan pasar hewan sementara yang ada di Kecamatan Pulubala, Senin (05/05/2025).
Rapat tersebut dilaksanakan di ruangan Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo yang dipimpin langsung, Asisten Perekonomian dan Pembangunan SETDA Kabupaten Gorontalo Darwin Romy Sjahrain, dihadiri undangan terkait.
Ditemui awak media, Asissite III (tiga) Romy Sjahrain mengatakan sudah ada kesepakatan bersama terbangun dari kedua bela pihak, antara Umar Mootalu selaku pemilik pasar hewan yang ada di Desa Pulubala dan Roni Harun pengelola pasar hewan sementara yanh ditunjuk pemda.
“Sebelunya setelah dipindahkan sementara pasar hewan ini menimbulkan keresahan dilapangan, antara pedagang yang ada disana. Oleh karena itu kita pertemukan semua pihak dam disepakati lokasi pasar hewan hewam sementara itu dilokasinya Roni Harun, tetapi pengelolanya bersama Umar Mootalu,” kata Romy.
“Sudah didukung semua pihak, tetapi dengan kesepakatan yang tertuang dalam isi surat kedua bela pihak anatara Umar Mootalu dan Roni Harus menyiapkan pasar hewan sementara yang representatif, aman, nyaman dan juga bisa memuaskan para pedagang dan pembeli,” lanjutnya.

Dirinya juga menegaskan bahwa menjelang lebaran Idul Adha, aktifitas pasar hewan meningkat, sehingga pemda berharap tidak mengganggu aktivitas lalu lintas dijalan trans sulawesi.
“Kalau kedua bela pihak tidak bisa memenuhi kesepakatan yang ada, tidak menutup kemungkinan pemda akan mencarikan lokasi pasar hewan yang baru, salah satunya milik Umar Mootalu dan itu mereka sepakati bersama, tapi model kerjasamanya kedua bela pihak,” tegasnya.
Disinggung soal supir mobil pengangkut hewan (sapi) yang tetap memarkirkan kenderaannya dibahu jalan, Romy menegaskan itu juga salah satu poin yang masuk dalam kesepakatakan bersama.
“Tadi juga hadir Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP), itu juga yang harus jadi perhatian pengelola pasar. Kita tidak ingin jalur utama jalan trans sulawesi terganggu, kita ingin menghindari itu. Sehingga kalau itu terjadi, pihak pengelola pasar tidak mampu menyediakan lokasi pasar yang representatif dan jangan sampai terjadi,”
“Harapan kami bagi pengelola pasar ini, bisa menjaga areal tersebut, nanti kita evaluasi dan kalau tidak sanggup mengatasi hal ini, tuntu kita evaluasi lagi,” tandasnya.