LIGONEWS.ID, GORONTALO – Forum Penyelamat Daerah (FPD) sangat berterima kasih kepada Tim 911 Hotman Paris Hutapea yang telah berkunjung di Kabupaten Gorontalo untuk memperjelas kasus dugaan tidak senonoh yang dilakukan oleh Bupati Gorontalo.
Hal tersebut disampaikan Ketua FPD Ludin Olii usai melakukan pertemuan dengan Tim 911 Hotman Paris Hutapea disalah satu warung kopi yang ada di Kecamatan Limboto. Selasa (15/08/2023).
Lebih jelasnya Ludin mengatakan dirinya bersama rekan – rekan FPD sudah cukup memperjuangkan kasus ini agar bisa secepatnya terselesaikan.
“Kami berterima kasih atas kedatangan tim 911 HP, sudah inilah yang kami tunggu – tunggu, sehingga sudah jelas kasus ini akan kemana. Kami sudah menyurat ke DPRD untuk meminta surat kami ini ada disidang paripurna dan ini dua kali sudah kami sampaikan terkait persoalan ibu Ifanah ini, tapi DPRD tidak mengindahkan itu,” ujar Aba Ludin.
Dirinya juga mengungkapkan dengan segala upaya yang dilakukan melalui petisi 50 dibentuknya sudah menunjukan hasilnya.
“Sekarang ini kami sangat mengharapkan kepada tim dari pada kuasa hukum Ibu Ifanah untuk segera mendesak Kemendagri, karena daerah ini sudah tidak lagi kondusif. Sebaiknya untuk lebih terhormat Pak Nelson ini harus mengundurkan diri untuk menyelesaikan persoalan ini,” tegas Aba Ludin.
“Tapi saya lihat sementara ini mengumpul kekuatan untuk mendukung dia (Bupati Nelson,read), dari ASN yang ada. Rakyat sudah tidak kondusif lagi saat ini, dimana – mana mereka mempertanyakan tentang persoalan ini. Oleh karena itu insya allah dengan kedatangan tim ini memberikan semangat kepada kami untuk maju, sehingga data yang diperlukan kami akan lengkapi dan ada bukti tambahan kita serahkan agar nantinya dibawa oleh tim kuasa hukum untuk diserahkan ke Kemendagri,” lanjutnya.
Terakhir, Ludin menambahkan bahwa permintaan dari Tim 911 Hotaman Paris Hutapea agar lembaga adat mengambil sikap terhadap kasus ini.
“Kami akan menyurat ke lembaga adat untuk segara menyurat ke Kemendagri bahwa kondisi daerah saat ini sudah tidak kondusif lagi, sebap kita daerah adat dan saya rasa mereka (Lembaga Adat, read), sudah siap dan dengan surat kami sebelumnya ke lembaga adat, lembaga adat sendiri sudah memberikan tonggu atau peringatan/teguran kepada bupati dan oleh karena itu insya allah ini akan berkelanjutan. Sehingga banyak saran yang masuk ke lembaga adat kalau cuman begini sikap dari lembaga adat lebih baik bubar dan oleh karena itu kami tidak mau, sebab lembaga adat ini pengawasi pemerintah dalam hal pemerintahan,” tandasnya. (DM)
Editor : Tim Redaksi.




















