LIGONEWS.ID, GORONTALO – Pedagang atau belantik sapi yang berjualan di Kecamatan Pulubala, mengeluhkan fasilitas pasar hewan sementara yang disediakan oleh Pemerintan Daerah (Pemda) Gorontalo. Rabu (30/04/2025).

Ditemui awak media, Hasnan Lahay menuturkan bahwa lokasi pasar hewan sementara milik Haji Umar Mootalu yang lebih layak dan mudah dijangkau oleh pembeli.
“Lokasi disini luas, ada tempat berteduh, baik sapi, penjual dan pembeli. Kalau lokasi yang sudah disiapkan oleh pemerintah tidak ada tempat berteduh. Kami berjualan sapi dari pagi sampai siang hari dalam keadaan berdiri. Kami ini mencari nafkah, artinya kami ngotot disini (lokasi haji umar,read) tidak mau disana,” tutur Hasnan.

Dirinya juga mengatakan, pada Rabu pekan depan, penjual sapi tetap akan berjualan dilokasi pasar hewan sementara milik Umar Mootalu. Lebih lanjut Hasnan pun mengungkapkan bahwa hari ini tidak ada surat jual beli dikeluarkan oleh pengelola.
“Kami pedagang sudah sepakat tetap mau disini pada hari rabu depan. Hari ini tidak ada surat jual beli, masih ada konfik, karena sudah ada tiga loaksi pasar hewan, tidak tahu siapa yang akan bertanggung jawab ketika ada sapi yang dibeli oleh pembeli dari luar daerah,”
“Kalau begini terus kami merasa rugi, sebab ada pembeli dari luar daerah yang tidak mau membeli sapi ketika tidak ada surat jual beli, apalagi ini sudah mendekati lebaran Idul Adha,” lanjutnya.
Hasnan berharap Pemda Gorontalo dalam hal ini Bupati Sofyan Puhi dapat mendengarkan keluhan para pedagang, dirinya juga mengharapkan agar ada pertemuan guna membahas permasalahan ini.
“Saya berharap kiranya pak bupati mengundang semua pihak dan kami juga sebagai pedagang tolong diundang, saya pastikan teman – teman pedagang akan hadir, agar ada solusi kedepan untuk masalah ini,” harapnya.

Sementara itu, Inton Djafar penjual sapi asal Kecamatan Tabongo menambahkan, dirinyq sependapat dengan apa yang disampaikan Hasnan Lahay.
“Saya setuju apa yang telah disampaikan teman saya tadi dan apabila pemda tetap mengarahkan kami untuk berjualan dilokasi yang sudah disediakan sebelumnya, lebih baik Rabu depan kami berjualan saja di Pasar Bongomeme,”
“Disana aman, ada surat jual beli, tempatnya nyaman. Kami selaku pedagang hanya memikirkan para pembeli, kalau kami dipaksa berjualan dilokasi yang disediakan pemerintah, terus terang kami tidak mau, sebab disana saya empat jam dan tidak ada pembeli, terpaksa saya pindah lokasi milik haji Umar, alhamdulillah tidak sampai 1 jam sapi saya terjual,” ungkapnya.
Disinggung apakah harga jual sapi naik pada saat menjelang lebaran Idul Adha, Inton mengiakan hal tersebut.
“Jumlah sapi yang masuk dipasar hewan ini ribuan ekor, apalagi pasar hewan Pulubala ini terkenal, harga sapi naik menjelang lebaran. Omset meningkat,” tandasnya.